Dari 2000 menjadi 175 ribu

Halo teman-teman Cican's Writing, sebelumnya salam kenal ya, panggil aja aku Endo. Aku adalah penulis tamu diblog ini.😁

Nah, tanpa perlu basa-basi lagi, kali ini aku mau membagikan pengalaman seru nih, dan ini berdasarkan pengalaman pribadi ya. Sesuai judulnya "Dari 2000 menjadi 175 ribu".

uang rupiah
Ilustrasi
Jadi begini ceritanya teman-teman, kejadian ini aku alami waktu bulan Agustus tahun 2019 kemarin. Seperti biasanya karang taruna dilingkungan rumahku mempersiapkan untuk acara lomba-lomba agustusan. Kebetulan aku adalah senior karang taruna disini, jadi selama persiapan menjelang hari H lomba pekerjaanku sedikit terganggu, dan ini mempengaruhi pendapatanku. Oh iya, btw aku bekerja dibidang tekstil home industry. Oke lanjut ke cerita, hampir satu atau dua minggu aku tidak bisa bekerja dengan maksimal, yang akhirnya lama kelamaan uang disaku pun mulai menipis 😓.

Namun selalu ingat teman-teman, klo rezeki tuh sudah ada yang mengatur dan nggak akan tertukar, aku selalu yakin dengan hal itu.

Sampai suatu hari uang disaku ku hanya tersisa 2000 rupiah saja teman-teman. Tiba-tiba rasa khawatir mulai menyerang, seperti "besok klo mau beli makan uang dari mana?" dsb. Namun, aku kembali mencoba untuk berpikir positif. Akhirnya pada sore itu uang 2000 terakhir itu aku masukkan ke dalam kotak amal masjid. Dengan keyakinan bahwa "jika kita bersedekah dengan semua harta terakhir, maka Alloh pun akan membalas berkali-kali lipat".

Dari Asma’ binti Abi Bakr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padaku,
“Janganlah engkau menyimpan harta (tanpa mensedekahkannya). Jika tidak, maka Allah akan menahan rizki untukmu.”

Beberapa saat kemudian, akun mendapatkan pesan singkat dari Pak RW, bahwa beliau menyuruhku untuk ke rumah nya. Setelah aku temui, tak disangka beliau memberikan uang senilai 100 ribu rupiah, sambil berkata "ini uang operasional untuk pengurus RW", btw aku juga adalah seorang pengurus RW setempat, hehehe. Dalam hati aku sangat bersyukur, keyakinanku membuahkan hasil.

Berselang tiga hari, teman ku yang bekerja di KPU tingkat provinsi ingin meminjam alat-alat lomba agustusan yang kebetulan disimpan dirumahku, lalu dia pun memberikan "uang sewa" untuk alat-alat tersebut sebesar 100 ribu rupiah. Aku pun membaginya 50:50 dengan ketua Karang Taruna. Uang jajan ku nambah lagi kan, yuhuuu... 😄

Hingga menjelang hari gajian, keajaiban itu masih terjadi. Ketika aku dan temanku sedang menuju rumah Pak RW, kami dipanggil oleh Pak Ade tetanggaku, yang kebetulan akan menikahkan anak mereka. Kami pun dimintai tolong untuk membagikan undangan kepada teman-teman karang taruna, tugas itupun selesai hanya dalam waktu satu jam saja. 
Keesokan harinya, Pak Ade mendatangi rumah temanku yang kebetulan aku sedang berada disana. Ternyata Pak Ade memberikan imbalan sebesar 50 ribu rupiah yang kami bagi dua. Alhamdulillah...
 
Tuhan memang Maha Baik teman-teman. Namun kita harus selalu yakin dan tetap berpikir positif, karena itulah yang terjadi padaku. Pekerjaan ku yang tidak maksimal bukan berarti mengurangi rezeki ku kan. 
Dari 2000 rupiah menjadi 175ribu rupiah, hingga akhirnya aku bertemu dengan hari gajian. 

Demikian pengalaman ini aku tulis berdasarkan pengalaman pribadi, semoga bermanfaat dan menginspirasi ya. Jangan lupa bersyukur hari ini. Terima kasih sudah membaca. Sampai jumpa dilain kesempatan. 

Untuk info menarik lain, klik disini.

Comments